Kartika Nindya Putri. (Foto: Ahmad Rifky/Okezone)
JAKARTA - Siapa bilang padatnya kuliah dan kegiatan lain menghalangi kita lulus tepat waktu dan meraih predikat cumlaude? Kartika Nindya Putri membuktikan sebaliknya.
Tika, demikian dia biasa disapa, yang baru saja diwisuda dari kampusnya, Universitas Bakrie, berhasil mengantongi nilai IPK nyaris sempurna, yakni 3,95. Tidak hanya itu, Tika juga mampu menyelesaikan studi hanya dalam 3,5 tahun. Bahkan, di luar kampus, dia meraih Juara dua Trisakti Acounting Competion, Juara tiga di Indonesian Acounting UI, Juara tiga Binus Acounting Fair, dan terakhir None buku DKI Jakarta 2011.
Bagaimana caranya? Ternyata, kata Tika, kuncinya adalah pada manajemen waktu. Cewek asli Malang ini mengaku, dia tipe orang yang santai dan belajar hanya ketika di kampus. Saat di rumah, Tika hanya mengulangi pelajaran dengan membaca-baca bahan kuliah yang telah dipelajari.
"Manajemen waktulah yang terpenting dan membawa kita meraih prestasi. Ketika kita belajar, berorganisasi atau memiliki kesibukan lainnya, kita harus bisa mengatur waktu sebaik mungkin," ujar Tika.
Anak dari pasangan Suluh Darijanto dan Cheny Setiati Hardini ini menjelaskan, dia mengatur baik-baik waktu yang dimilikinya selama seminggu. Alumnus angkatan 2009 itu menggunakan hari Senin sampai Jumat untuk belajar dan mengajar. Tika memang menjadi tutor dan guru les privat di luar jam kuliahnya. Kemudian, Sabtu adalah waktunya berorganisasi di luar.
"Minggu itu hari bebas saya, waktu untuk jalan-jalan dan senang-senang," tutur pemegang gelar sarjana Akuntansi tersebut.
Alumnus SMAN 3 Malang ini ingin menjadi CEO dalam bidang industri kreatif di Indonesia. Hal ini sesuai dengan mimpinya untuk membangun Tanah Air. Selain itu, Tika juga ingin melanjutkan S-2 di Harvard University. Menurut Tika, Indonesia memiliki budaya yang sangat luar biasa. Apabila budaya itu dikembangkan di dunia industri kreatif seperti fesyen, hasilnya pasti akan istimewa.
"Indonesia memiliki SDM yang potensial. Jika kita mengembangkan ekonomi kerakyatan, maka Indonesia akan sangat maju," imbuhnya.
Gadis berparas manis ini pun punya dua tips untuk anak muda yang ingin meraih prestasi. Pertama, manajemen waktu sebaik mungkin. Kedua, komitmen.
"Contohnya begini, ketika mahasiswa aktif berorganisasi tapi ingin berprestasi maka kita harus bisa mengatur waktu dengan sangat baik. Kita juga harus berkomitmen kepada diri sendiri. Jika waktunya belajar, maka harus belajar," ujarnya.(rfa)
Tika, demikian dia biasa disapa, yang baru saja diwisuda dari kampusnya, Universitas Bakrie, berhasil mengantongi nilai IPK nyaris sempurna, yakni 3,95. Tidak hanya itu, Tika juga mampu menyelesaikan studi hanya dalam 3,5 tahun. Bahkan, di luar kampus, dia meraih Juara dua Trisakti Acounting Competion, Juara tiga di Indonesian Acounting UI, Juara tiga Binus Acounting Fair, dan terakhir None buku DKI Jakarta 2011.
Bagaimana caranya? Ternyata, kata Tika, kuncinya adalah pada manajemen waktu. Cewek asli Malang ini mengaku, dia tipe orang yang santai dan belajar hanya ketika di kampus. Saat di rumah, Tika hanya mengulangi pelajaran dengan membaca-baca bahan kuliah yang telah dipelajari.
"Manajemen waktulah yang terpenting dan membawa kita meraih prestasi. Ketika kita belajar, berorganisasi atau memiliki kesibukan lainnya, kita harus bisa mengatur waktu sebaik mungkin," ujar Tika.
Anak dari pasangan Suluh Darijanto dan Cheny Setiati Hardini ini menjelaskan, dia mengatur baik-baik waktu yang dimilikinya selama seminggu. Alumnus angkatan 2009 itu menggunakan hari Senin sampai Jumat untuk belajar dan mengajar. Tika memang menjadi tutor dan guru les privat di luar jam kuliahnya. Kemudian, Sabtu adalah waktunya berorganisasi di luar.
"Minggu itu hari bebas saya, waktu untuk jalan-jalan dan senang-senang," tutur pemegang gelar sarjana Akuntansi tersebut.
Alumnus SMAN 3 Malang ini ingin menjadi CEO dalam bidang industri kreatif di Indonesia. Hal ini sesuai dengan mimpinya untuk membangun Tanah Air. Selain itu, Tika juga ingin melanjutkan S-2 di Harvard University. Menurut Tika, Indonesia memiliki budaya yang sangat luar biasa. Apabila budaya itu dikembangkan di dunia industri kreatif seperti fesyen, hasilnya pasti akan istimewa.
"Indonesia memiliki SDM yang potensial. Jika kita mengembangkan ekonomi kerakyatan, maka Indonesia akan sangat maju," imbuhnya.
Gadis berparas manis ini pun punya dua tips untuk anak muda yang ingin meraih prestasi. Pertama, manajemen waktu sebaik mungkin. Kedua, komitmen.
"Contohnya begini, ketika mahasiswa aktif berorganisasi tapi ingin berprestasi maka kita harus bisa mengatur waktu dengan sangat baik. Kita juga harus berkomitmen kepada diri sendiri. Jika waktunya belajar, maka harus belajar," ujarnya.(rfa)