JAKARTA, DetikPlus —
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berjanji akan segera
menyelesaikan permasalahan pengangkatan dan peningkatan kesejahteraan
guru honorer. Basuki dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berjanji akan
melaksanakannya setelah program peningkatan kesejahteraan dokter honorer
rampung dilakukan.
"Gaji guru honorer akan kita naikkan setelah kita selesaikan dokter honorer. Kita akan kaji semua," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (15/4/2013).
Tenaga dan jasa guru honorer dinilai sangat membantu dalam peningkatan kualitas pendidikan di Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengupayakan gaji guru honorer di atas dari biaya kebutuhan hidup layak (KHL) di Jakarta sebesar Rp 1.978.789 per bulan. Hingga kini, jumlah guru honorer di Jakarta sebanyak 12.000 orang. Pemprov DKI telah memberikan tunjangan kesejahteraan guru honorer sebesar Rp 400.000 per bulan.
"Kami tidak ingin ada gaji guru honorer atau pekerja apa pun yang gajinya masih di bawah KHL," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.
Mulai September 2012, guru honorer di Jakarta mendapatkan tunjungan kesejahteraan yang memadai sambil menunggu secara bertahap diangkat menjadi pegawai negeri sipil penuh. Hal ini dilakukan karena Jakarta tidak memiliki sumber daya lain selain sumber daya manusia, termasuk guru honorer yang perlu diperhatikan secara khusus.
Selain memberikan tunjungan kepada guru honorer, sertifikasi guru terus dilanjutkan dan pemberian beasiswa kepada guru yang ingin melanjutkan studi S-3. Yayasan Beasiswa Jakarta milik Pemprov DKI Jakarta siap memberikan beasiswa kepada guru-guru muda yang ingin mengambil program doktoral tersebut.
Problem ketidakjelasan status guru honorer menjadi salah satu poin perhatian warga dalam Rembuk Warga Jakarta di lapangan Monumen Nasional, Minggu (14/4/2013). Masalah serupa juga terjadi di seluruh daerah di Indonesia.
"Gaji guru honorer akan kita naikkan setelah kita selesaikan dokter honorer. Kita akan kaji semua," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (15/4/2013).
Tenaga dan jasa guru honorer dinilai sangat membantu dalam peningkatan kualitas pendidikan di Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengupayakan gaji guru honorer di atas dari biaya kebutuhan hidup layak (KHL) di Jakarta sebesar Rp 1.978.789 per bulan. Hingga kini, jumlah guru honorer di Jakarta sebanyak 12.000 orang. Pemprov DKI telah memberikan tunjangan kesejahteraan guru honorer sebesar Rp 400.000 per bulan.
"Kami tidak ingin ada gaji guru honorer atau pekerja apa pun yang gajinya masih di bawah KHL," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.
Mulai September 2012, guru honorer di Jakarta mendapatkan tunjungan kesejahteraan yang memadai sambil menunggu secara bertahap diangkat menjadi pegawai negeri sipil penuh. Hal ini dilakukan karena Jakarta tidak memiliki sumber daya lain selain sumber daya manusia, termasuk guru honorer yang perlu diperhatikan secara khusus.
Selain memberikan tunjungan kepada guru honorer, sertifikasi guru terus dilanjutkan dan pemberian beasiswa kepada guru yang ingin melanjutkan studi S-3. Yayasan Beasiswa Jakarta milik Pemprov DKI Jakarta siap memberikan beasiswa kepada guru-guru muda yang ingin mengambil program doktoral tersebut.
Problem ketidakjelasan status guru honorer menjadi salah satu poin perhatian warga dalam Rembuk Warga Jakarta di lapangan Monumen Nasional, Minggu (14/4/2013). Masalah serupa juga terjadi di seluruh daerah di Indonesia.
Editor :
Laksono Hari W