Headlines News :
Salju Shop - Kupon Diskon Ekslusif

Showing posts with label politik. Show all posts
Showing posts with label politik. Show all posts

Jokowi Capres Terfavorit Karena Rakyat Butuh Dia

Jakarta - Keberanian Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk membenahi Kota Jakarta dan dengan gaya kerjanya yang selalu blusukan ke kampung-kampung telah sukses memikat hati bukan hanya warga Jakarta, tetapi juga rakyat Indonesia di berbagai provinsi lain.
Banyak yang menginginkan pria yang akrab disapa Jokowi ini maju menjadi calon presiden (capres) dalam pemilu 2014 mendatang. Namun tidak sedikit pula warga yang menginginkan Jokowi menyelesaikan tugas pengabdiannya dalam membangun ibu kota hingga 2017.

ICW Yakin Airin Bantu Korupsi Suaminya

DETIKPLUS - Lembaga pegiat antikorupsi, Indonesia Corruption Watch (ICW), meyakini Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany membantu suaminya, Tubagus Chaeri Wardhana, menggangsir duit negara dalam pengadaan alat kesehatan. Wakil Koordinator ICW, Ade Irawan, mengatakan mustahil Chaeri alias Wawan bisa mengatur proyek alat kesehatan senilai Rp 23 miliar tanpa bantuan istrinya yang menjadi kuasa anggaran.

“Airin pasti tahu perihal proyek-proyek itu karena dia pemegang kebijakan utama,” kata Ade saat dihubungi, Rabu, 13 November 2013. Modus permainan proyek seperti yang dilakukan Wawan dengan melibatkan keluarganya yang menjadi penguasa itu, kata Ade, sudah marak di berbagai daerah. (Baca di sini: Airin Wali Kota Siang, Wawan Wali Kota Malam)

Kemarin malam, KPK menetapkan Wawan sebagai tersangka korupsi pengadaan alat kesehatan di Tangerang Selatan. KPK juga menetapkan petinggi PT Mikkindo Adiguna Pratama, Dadang Prijatna, dan pejabat pembuat komitmen, Mamak Jamaksari. Wawan juga menjadi tersangka kasus suap bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.

Senin lalu, KPK memeriksa Airin sebagai saksi korupsi alat kesehatan. Ihwal korupsi proyek di Dinas Kesehatan Tangerang Selatan ini tertuang dalam laporan Badan Pemeriksa Keuangan. BPK menduga terjadi penyimpangan Rp 12,3 miliar pada tiga proyek di wilayah itu.

Marzuki Alie Ditantang Bersikap Jantan

DETIKPLUS - Koordinator Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi, meminta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie mengungkapkan nama-nama anggota Dewan yang menerima suap untuk proyek pembangunan gedung Dewan.

“Dia harus ngomong karena itu lebih jantan dan lebih kesatria bagi Marzuki,” kata Uchok ketika dihubungi , Rabu, 13 November 2013.

Menurut Uchok, Marzuki tak pantas tutup mulut ihwal nama-nama anggota Dewan yang menerima aliran dana itu. Soalnya, suap-menyuap untuk memenangi proyek telah menjadi tradisi anggota Dewan yang dipimpinnya. Desakan publik agar Marzuki mengungkapkan nama rekan-rekannya yang menerima suap semakin besar. Partai Keadilan Sejahtera ikut meminta Marzuki buka mulut.

Dia menambahkan, proses suap di Dewan saat ini berbeda dengan yang terjadi pada masa Orde Baru. Sebelum reformasi, uang hadiah digelontorkan setelah pengerjaan proyek yang diloloskan Dewan rampung.

Tender proyek pembangunan gedung DPR direncanakan sejak tahun 2008, namun tender pembangunannya dimulai 14 Maret 2011. Pembangunan gedung setinggi 36 itu semula menelan biaya Rp 1,8 triliun, namun belakangan turun menjadi Rp 1,16 triliun. Akibat protes publik, proyek pembangunan dibatalkan.

Meski proyek belum dimulai, sejumlah anggota Dewan kadung menerima duit sogokan dari PT Adhi Karya, salah satu perusahaan yang ingin mendapatkan proyek itu. Suap itu diketahui Marzuki yang ketika itu juga bertindak sebagai Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR. Ia mengaku ada dana yang mengalir ke anggota BURT. Meski demikian, hingga kini Marzuki menolak menyebutkan anggota Dewan yang terlibat suap.

Jusuf Kalla Tolak Undangan Konvensi Demokrat

Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dipastikan batal mengikuti tahapan awal konvensi calon presiden Partai Demokrat. JK resmi menolak undangan Komite tadi malam.

"Baru resmi dapat kabar tadi malam, JK langsung menghubungi Ketua Komite Maftuh Basuni," ujar Sekretaris Komite Konvensi Suaidy Marasabessy, Rabu, 28 Agustus 2013. Suaidy enggan menjelaskan alasan utama JK menolak ikut serta dalam konvensi.

Juru bicara Komite, Rully Charis, menyayangkan batalnya keikutsertaan Jusuf Kalla dalam konvensi. "Sayang sekali JK batal ikut konvensi kali ini," kata dia.

Rully menyatakan Ketua Palang Merah Indonesia itu bakal memberikan penjelasan tersendiri ihwal penolakan undangan itu. "Saya tak bisa jelaskan. Nanti JK jelaskan sendiri pada wartawan," ujar dia.

Berbeda dengan JK, Mahfud Md. justru dipastikan bakal mengikuti konvensi Demokrat besok. "Dijadwalkan untuk mengikuti wawancara besok sore," kata Rully.

Hari ini, lima tokoh nasional sudah menghadiri sesi tanya-jawab konvensi Demokrat. Mereka antara lain Gita Wirjawan, Pramono Edhie Wibowo, Irman Gusman, Marzuki Alie, anggota BPK Ali Masykur Musa, dan Gubernur Sulawesi Utara Sinyo H. Sarundajang.

Dugaan Keterlibatan Hakim Diusut dalam Kasus Mario

Detikplus , Jakarta: Komisi Yudisial, menurut ketuanya, Suparman Marzuki, akan mengusut indikasi keterlibatan hakim agung dalam dugaan penyuapan oleh pengacara Mario Carlio Bernardo terhadap Djodi Supratman, staf Badan Pendidikan dan Pelatihan Mahkamah Agung. "Kalau benar ada keterlibatan satu atau lebih anggota majelis hakim, kami akan masuk,"


Menurut Suparman, Komisi tengah menggelar investigasi internal untuk menelisik dugaan keterlibatan hakim agung. Jika hakim terbukti melanggar kode etik, Suparman berjanji bertindak tegas. Penangkapan Mario dan Djodi, kata Suparman, menjadi modal awal untuk mengungkap keterlibatan mereka.

Tiga hari yang lalu KPK mencokok Djodi di kawasan Monumen Nasional. Dalam operasi tangkap tangan itu, KPK menyita duit Rp 78 juta dan Rp 50 juta dari Djodi. Duit ini ditengarai uang suap dari Mario, pengacara di kantor Hotma Sitompoel. KPK juga menangkap Mario di kantornya. Keduanya sudah menjadi tersangka.

Sumber  mengungkapkan, Djodi dan Mario sepakat mengatur agar hakim memenangkan perkara kasasi untuk terdakwa HWO dengan nilai komitmen Rp 200-300 juta. HWO diduga sebagai Hutomo Wijaya Ongowarsito, Direktur Utama PT Sumbar Calcium Pratama. Nama Hutomo sampai ke Mahkamah Agung dengan pemohon Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

Perkara ini masuk pada 9 April 2013 dan didistribusikan 27 Mei 2013. Majelis hakim dalam kasus ini adalah Gayus Lumbuun, Andi Abu Ayyub Saleh, dan M. Zaharuddin Utama. Belum jelas perkara pidana yang melilit Hutomo. Namun ia diketahui pernah terjerat perkara penipuan tanah. Dalam kasus ini Hutomo divonis penjara 1 bulan percobaan oleh Pengadilan Negeri Payakumbuh.

Tommy Sihotang, pengacara Mario, membantah tudingan bahwa kliennya terlibat suap hakim agung. Duit yang menjadi barang bukti, katanya, sangat janggal. "Tak mungkin suap hakim cuma Rp 78 juta. Rp 20 juta untuk makan siang hakim agung saja masih kurang," ujarnya.

Tommy berkukuh serah-terima duit antara Mario dan Djodi bukan transaksi suap. Pegawai Pendidikan dan Pelatihan, menurut Tommy, tak punya wewenang atau kepentingan dengan sidang. Tommy menduga transaksi ini untuk pemberian tunjangan hari raya. Sedangkan Gayus sudah membantah mengetahui percobaan suap pada kasus Hutomo yang ia tangani.

Dalam kaitan dengan kasus Mario dan Djodi, KPK menggeledah dua lokasi hingga Sabtu dinihari. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan penggeledahan berlangsung di dua tempat di Jakarta Pusat, yakni kantor Hotma dan sebuah apartemen di Puri Kemayoran. “Awalnya ada keberatan. Tapi, setelah dokumen ditunjukkan, penggeledahan lancar.”

Denny: 10 Saksi Akui Penyimpangan di LP Cipinang

Detikplus, Jakarta - Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana mengatakan 10  dari 11 saksi dan terperiksa mengakui adanya praktek penyalahgunaan ruangan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Cipinang. Berdasarkan pemeriksaan, ia menyatakan saksi dan terperiksa membenarkan juga adanya pembayaran dan peredaran uang untuk menyewa ruangan tersebut.

"Tergantung hasil investigasi, tapi sejauh ini penyimpangan sudah kelihatan," kata Denny saat ditemui di Kantor Presiden, Senin, 29 Juli 2013.

Denny tidak memaparkan detail perihal seluruh pelanggaran yang diakui saksi dan terperiksa. Ia hanya membenarkan saksi mengakui ada ruangan yang dipakai di luar fungsi semestinya, termasuk yang dipakai Freddy Budiman.

Ia juga memastikan para pejabat yang terlibat tidak akan lagi ditempatkan pada jabatan dan tempat yang sama. Hingga saat ini, selain mantan Kepala LP Thurman Hutapea ada tiga staf LP Narkotik Cipinang yang juga dicopot. Keempatnya masih menjalani pemeriksaan untuk memastikan pelanggaran yang terjadi.

Thurman dan sejumlah staf diduga memberikan ruangan khusus bagi terpidana narkotika Freddy Budiman dan kekasihnya, Vanny Rosyanne, untuk menggunakan sabu dan berhubungan seksual. Vanny mengklaim mendapat fasilitas tersebut sejak Desember 2012 hingga Mei 2013.Thurman dicopot dan digantikan pejabat pelaksana tugas Ali Syahbana.

Tiga staf lain yang dicopot adalah Kepala Seksi Penerimaan Kunjungan, Kepala Seksi Kegiatan Kerja, dan Kepala Subseksi Kegiatan Kerja. Ketiganya ditarik ke Kantor Wilayah, sedangkan Thurman ditarik ke Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. "Sebenarnya dengan penyelesaian penyimpangan yang muncul ini, mengindikasikan adanya penertiban yang serius sedang dilaksanakan," kata Denny.

Antara Prabowo, Jokowi dan Hercules


Detikplus--Ada hubungan dan keterkaitan antara sosok Ketua Dewan Pembina Partai GerindraPrabowo, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Hercules. Tidak jelas kapan hubungan mutualisme ini mulai terjalin, yang pasti hubungan tersebut terlihat saat Pilgub DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

GRIB yang dibentuk oleh Hercules nyatanya, menyertakan nama Prabowo sebagai Dewan Pembina. Bukan tanpa alasan, Hercules ngefans dengan sosok Prabowo. Selain mengaku dirinya dekat dengan Prabowo sejak di Timor-Timur, bekas penguasa Tanah Abang Jakarta ini juga dengan terang-terangan mendukung Prabowo sebagai presiden RI.

"Harga mati Pemilu 2014 Prabowo jadi presiden. Siap mendukung Prabowo dalam pilpres dan Gerindra memenangkan Pemilu 2014. Tidak ada figur selain Prabowo yang pantas menjadi presiden. Kecewa dengan SBY, dipenjara dan dihukum dengan tidak benar," ujar Hercules dalam sambutan pembukaan DPP GRIB di Kemanggisan Jakarta, Minggu (20/5).

Melihat jumlah dukungan yang meluap dari pihak Hercules, Prabowo merasa diuntungkan. Melihat kesempatan emas ini, dengan serta merta Prabowo langsung menginstruksikan massa GRIB untuk membantu kemenangan Jokowi-Ahok di Pilkada Jakarta pada Juli lalu. Bukan hanya itu, massa GRIB diserukan untuk mengawasi KPU dalam Pilgub DKI Jakarta.

"Saya imbau GRIB dan Gerindra mengecek daftar pemilih, nama tidak jelas sangat berbahaya mengancam demokrasi dan sangat keji. GRIB untuk turun cek beri tekanan ke KPU, yakinkan mereka ini membahayakan," ujar Prabowo di Jakarta (20/5).

Sang pengemban amanah, Hercules langsung menyambut instruksi Prabowo dengan takzim. Ribuan pengikut Hercules dikerahkan untuk mengawasi proses demi proses dalam Pilgub DKI Jakarta, termasuk pendataan DPT.

"Dewan pembina partai mengarahkan untuk mengawasi pendataan DPT. 50 ribu anggota akan mengawasi pendataan pemilih. Agar tidak terjadi lagi data pemilih ganda" kata Hercules saat dihubungi merdeka.com, Senin (21/5).

Dukungan juga terlihat ketika pasangan Jokowi-Ahok berkampanye, berbondong-bondong simpatisan Hercules ikut mengamankan kampanye. Saat itu adalah pemandangan wajar melihat Hercules, Prabowo dan Jokowi tampil bersama.

Kini, Hercules jatuh dalam lubang masalah. Hercules terancam dibui akibat sikap premanismenya melawan polisi. Apa sikap Prabowo dan Jokowi, kita tunggu saja.
Reporter : Mustiana Lestari

Anas Bakal Bongkar Kebusukan Demokrat, Tapi...



JAKARTA- Mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek olahraga Hambalang. Anas menyebut, penetapannya sebagai tersangka adalah buah dari tekanan politik. Dia menyebutnya sebagai rekayasa.

“Ini bukan tutup buku. Ini pembukaan buku halaman pertama. Saya yakin halaman-halaman berikutnya akan makin bermakna bagi kepentingan kita bersama,” kata Anas kepada wartawan saat mengundurkan diri.

Menurut pengamat politik AS Hikam, pernyataan Anas tersebut merupakan upaya untuk menggiring opini publik. “Anas tentu akan mengelaborasi semuanya, bisa saja dia akan membongkar hal-hal yang lain, seperti membuka kasus Hambalang,  politik pembusukan,” kata Hikam saat berbincang .

Kendati demikian, kata Hikam, Anas saat ini tentunya masih berpikir untuk membongkar semua kebusukan Demokrat. “Anas saat ini hanya mengandalkan opini publik, kekuatan media, dan jejaring dia di HMI. Tentu semuanya tergantung semua itu. Bila Anas menguasai itu, maka dia baru akan membuka semuanya,” kata mantan Menristek itu.

Hikam mengatakan, usai turun dari jabatan Ketua umum, Anas kehilangan kekuatannya, mulai dari DPC-DPC maupun loyalis-loyalisnya. “Bahkan, seorang Gede Pasek saja yang merupakan loyalis Anas, kemarin ngomongnya hanya simple. Anas praktis, hanya mengandalkan kekuatan opini publik, dan jejaring di HMI, serta kekuatan media, kalau dia berhasil mendapatkan kekuatan itu, maka dia akan melawan,” katanya.

Anas Jadi tersangka, Ini Reaksi Nazaruddin


JAKARTA- Anas Urbaningrum resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi proyek pembangunan Sports Center Hambalang. Anas dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 UU Nomor 31/1999 sebagaimana diubah UU Nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.

Jauh sebelum ditetapkan sebagai tersangka, nama Anas memang kerap disebut mantan bendahara umum Demokrat Muhammad Nazaruddin. Berulang kali dalam kesaksiannya, Nazar menyeret nama Anas dalam kasus yang merugikan negara triliunan rupiah itu. Lantas bagaimana, reaksi Nazar setelah KPK menetapkan mantan ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu sebagai tersangka.

“Reaksinya dingin-dingin saja, enggak senang berlebihan karena merasa menang atau bahagia. Biasa saja. Nazaruddin kan emang dingin orangnya,” kata pengacara Nazaruddin Afrian Bondjol .

Nazaruddin, kata Afrian, hanya menyatakan, menyerahkan semua kasus tersebut pada proses hukum di KPK. Selain itu, Afrian juga membantah keras rumor yang beredar bila Nazaruddin digunakan oleh kelompok tertentu untuk memojokkan Anas dalam kasus Hambalang. “Sama sekali tidak benar, Nazaruddin mengungkapkan apa yang dia tahu, apa yang dia alami saat menjadi saksi,” kata Afrian.

Anas Urbaningrum Mundur dari Ketua Umum Partai Demokrat



ChanelTujuh - Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menegaskan bahwa dia akan mengikuti proses hukum sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku. KPK pada 22 Februari 2013 sudah menetapkan Anas Urbaningrum sebagai tersangka kasus korupsi proyek Hambalang.

"Saya masih percaya bahwa lewat proses hukum yang adil, objektif dan transparan, kebenaran dan keadilan bisa saya dapatkan," kata Anas Urbaningrum dalam konferensi pers yang digelar di kantor DPP Demokrat di Jakarta, Sabtu 23 Februari 2013.

Anas menekankan bahwa lewat proses hukum yang adil, objektif dan transparan maka kebenaran dan keadilan akan ditegakkan. Ia percaya hukum di Indonesia masih bertumpu pada kebenaran, keadilan dan bukan berdasarkan prinsip kekuasaan.

Anas mengaku akan melakukan pembelaan hukum yang maksimal, berdasarkan bukti dan saksi yang kredibel. Ia yakin bahwa dia tidak terlibat sama sekali dalam kasus korupsi proyek Hambalang.

"Saya meyakini betul sepenuhnya bahwa saya tidak terlibat dalam proses pelanggaran hukum yang disebut proyek Hambalang," katanya.
Mundur dari Ketua Umum Demokrat
Anas menegaskan bahwa dia memiliki standar etik sendiri dalam berpolitik. Dan karena KPK sudah menetapkannya sebagai tersangka, maka dia mengundurkan diri dari Ketua Umum Partai Demokrat. Kepada seluruh kader Partai Demokrat, "Saya mohon maaf kalau harus berhenti di awal tahun 2013 ini," katanya. 
Anas bersyukur karena selama menunaikan tugas selama dua tahun lebih, "Saya jalankan dengan penuh konsentrasi," katanya. Dia menyampaikan terimakasih kepada kader Demokrat, yang sudah bekerjasama selama ini.

Pengamat Hukum UI: Anas Buka Saja Semuanya



ChanelTujuh - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum semakin terpojok setelah ditetapkan KPK menjadi tersangka gratifikasi terkait kasus Hambalang.
Namun demikian, mantan komisioner KPU tersebut diharapkan bisa bekerjasama dengan KPK untuk membongkar kasus korupsi lain.

"Ini bukan hanya Anas saja, dia puncak gunung es. Pilihan Anas satu-satunya harus jadi justice collaborator," ujar Chudry Sitompul, Pengamat Hukum UI dalam diskusi Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 23 Febuari 2013.

Seperti halnya mantan koleganya di Partai Demokrat, Nazaruddin, menurut Chudry, Anas bisa menjadi pahlawan bagi pemberantasan korupsi di Indonesia dan mungkin akan dimaafkan oleh rakyat Indonesia.

"Anas bukalah semuanya, bisa jadi Anda dikasih penghargaan. Ini momentum untuk membersihkan politisi korup," ujarnya.

Ia meyakini Anas memiliki banyak informasi penting dan menjadi alasan Partai Demokrat merekrutnya. "Silakan Anda (Anas) cerita. Dulu ada kasus di IT KPU dan kasus Bank Century. Saatnya Anas dan Antasari ngomong," katanya. Sebagaimana diketahui, mantan Ketua KPK, Antasari Azhar dinilai mengetahui banyak informasi tentang kasus IT KPU

Tim Jokowi Diusir Saat Siaran Langsung di TV

Anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka
Anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka (sumber: JGPHOTO)
Mereka memaksa kami untuk hentikan siaran langsung. Mereka juga sebut media brengsek.

Kamis (23/8) sore ini, Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Basuki Rieke Dyah Pitaloka menelan pil pahit. Kebebasan berbicara terhadap nasib korban kebakaran terpasung. Pasalnya, ketika siaran langsung di TV One, sekelompok ormas tertentu memaksa dialog di lokasi kebakaran Pondok Bambu Jakarta dihentikan.

“Ormas tertentu memaksa kami untuk hentikan siaran langsung. Ini sangat berbahaya untuk kelangsungan demokrasi. Mereka juga sebut media brengsek,” sebut  Rieke Dyah Pitaloka, Tim Kampanye Jokowi-Basuki  yang didampingi oleh Budi Purnomo Karjodihardjo, Koordinator Bidang Komunikasi & Media Center kepada Beritasatu.com, Kamis (23/8).

Rieke menuturkan, ormas tertentu keberatan dengan pernyataan bahwa daerah ini dibakar oleh warga. Tanpa alasan jelas, ormas itu meminta siaran langsung itu dihentikan. Padahal, masih ada narasumber yang belum berbicara.

“Tidak ada korban yang dipukul,” tukas  anggota DPR-RI Komisi IX  yang menolak menyebut nama ormas itu. 

Dalam dialog itu, politisi PDIP membeberkan  fakta beberapa kali kebakaran banyak terjadi di kantong suara Jokowi-Ahok. Rieke menyampaikan keprihatinan mendalam karena kawasan yang terbakar termasuk daerah penghasil mebel. 

Padahal setiap hari, daerah ini menyerap 300 tenaga kerja  hingga 1.000 pekerja ketika diekspor. Menurutnya, kebakaran ini mematikan ribuan tempat warga mencari usaha di bidang perabotan.

“Pemilukada tidak sekedar memilih gubernur namun ada pelajaran demokrasi yang mesti dijunjung tinggi,” ajaknya.

Penembakan Umat Sikh di AS, Salah Sasaran?

VIVAnews --Baru dua pekan setelah pembantaian di bioskop Kota Aurora, Colorado, penembakan brutal kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini terjadi di tempat ibadah umat Sikh, dan kemungkinan bermotif kebencian picik atas suatu golongan, yang justru salah sasaran.

Khidmatnya Kuil Sikh Wisconsin, yang berada di pinggiran Kota Milwaukee, berubah menjadi suasana panik setelah didatangi seorang pria kulit putih berkepala plontos. Ibadah di Minggu pagi, 5 Agustus 2012, baru akan mulai dan sejumlah umat sedang menyiapkan hidangan pasca ibadah di dapur. Tiba-tiba, sebagain umat berlarian keluar kuil sambil menyelamatkan diri.

Pria yang belum diketahui identitasnya itu rupanya memuntahkan rentetan timah panas dari senjata api ke arah siapa saja yang berada di hadapannya. Seorang petugas penjaga kuil tewas, begitu juga lima orang Sikh --termasuk Ketua Pengurus Jemaah di kuil itu. 

"Dia tidak bicara sepatah kata pun, dia mulai menembak begitu saja," ujar Harpreet Singh, seorang saksi mata seperti yang dituturkan ke stasiun berita CBS.

Pelaku penembakan pun tewas setelah diberondong peluru oleh tim polisi yang tiba setelah mendapat laporan huru-hara di kuil. Namun, menurut stasiun berita ABC News, tim khusus kepolisian butuh waktu lebih dari empat jam untuk mengendalikan situasi di lokasi penyerangan. 

Empat orang tewas di dalam tempat ibadah itu, dan tiga lainnya berada di luar. Jumlah orang yang meregang nyawa menjadi tujuh orang, termasuk si pelaku.

Menurut laporan sejumlah saksi, seperti dikutip Reuters, pelaku tampak bertato "9/11" - yaitu sebutan bagi Tragedi Serangan Teroris di AS pada 11 September 2001. Polisi setempat belum bersedia mempublikasi identitas penembak, dengan alasan masih dalam penyelidikan. Penegak hukum hanya mengungkapkan bahwa pelaku menggunakan pistol semi otomatis 9 mm. Dia diduga berusia 40an tahun.

Spekulasi pun menyebar cepat di media massa AS berdasarkan sumber-sumber anonim yang terlibat dalam penyelidikan kasus itu. Stasiun berita CNN mengabarkan bahwa lelaki itu kemungkinan veteran Angkatan Darat AS.

Sumber di ABC News juga mengungkapkan bahwa insiden ini erat kaitannya dengan ulah kaum "supremasi kulit putih" atau kaum "skinhead."

Motif penyerangan masih diusut. "Badan Penyelidik Federal (FBI) bekerjasama dengan Kepolisian Oak Creek dan jajaran aparat hukum lain dalam menyelidiki insiden penembakan ini," kata seorang agen FBI, Teresa Carlson, seperti dikutip ABC News.

Untuk sementara, aparat masih menduga bahwa ini adalah perbuatan terorisme domestik. "Namun motifnya masih belum ditentukan," kata Carlson.

Jagjit Singh Kaleka, saudara kandung dari Ketua Pengurus Jemaah Kuil yang tewas, mengaku tidak habis pikir apa motif penembakan ini. Namun, satu hal yang pasti, insiden ini tak lepas dari longgarnya peraturan di AS soal kepemilikan senjata api.

"Kita tahu makin banyak senjata serbu yang beredar, situasi seperti ini bakal kita hadapi lagi," ujar Kaleka seperti dikutip Reuters.
Kebencian sempit
Walau penyelidik masih mencari motifnya, kaum penganut Sikh sudah bisa menduga penembakan brutal ini didasarkan dari "kebencian yang salah sasaran." Pasalnya, kaum mereka pun sudah menjadi bulan-bulanan teror dari sesama orang Amerika yang berpikiran picik mengenai orang yang berbeda keyakinan.

"Pelaku penembakan itu lebih jahat dari pelaku kasus di bioskop dua pekan lalu, karena dia mengincar suatu komunitas," kata Jagatjit Sidhu, seorang warga setempat seperti yang dikutip Reuters.

"Kami mengalaminya sebagai kejahatan berdasarkan kebencian," kata Gurpreet Kaur, warga Oak Creek yang ibunya menderita luka tembak di kuil. "Kini, setiap orang Sikh di Amerika tengah terluka hatinya, berduka, dan juga takut," lanjut Kaur seperti dikutip CBS News. 

Ketakutan Kaur itu beralasan. Umat Sikh di Amerika masih tidak lupa bahwa mereka menjadi sasaran kebencian yang begitu picik dari sebagian warga AS tak lama setelah Tragedi 9/11.
Pemerintah AS dan mayoritas warga Amerika sepakat bahwa serangan teror itu merupakan ulah sekelompok simpatisan al-Qaeda, yang menyalahgunakan ajaran Islam untuk kepentingan politik mereka. Namun, ternyata ada pula warga AS yang berpikiran sama sempitnya dengan para teroris itu.

Kalangan picik itu mengira laki-laki Sikh, yang rata-rata memakai kain penutup kepala dan berjenggot, beraliran sama dengan para pelaku Tragedi 9/11. Kejahatan bermotif kebencian pun merebak tak lama setelah insiden itu.

Menurut stasiun berita CNN, korban pertama adalah Balbir Singh Sodhi. Pada 15 September 2001, atau empat hari setelah 9/11, Sodhi ditembak sebanyak lima kali di depan stasiun BBM miliknya di Kota Mesa, Arizona. Pelakunya adalah seorang mekanik pesawat bernama Frank Roque, yang sudah berkata kepada teman-temannya bakal menghabisi orang-orang berturban setelah Tragedi 9/11.

Roque pun menembaki stasiun BBM milik warga keturunan Lebanon dan rumah milik keluarga asal Afganistan pada hari yang sama. Sempat diancam hukuman mati, Roque akhirnya menjalani hukuman penjara seumur hidup.

Sejak peristiwa itu, ungkap lembaga Sikh Coalition asal New York, terjadi lebih dari 700 serangan atas kaum minoritas yang berdasarkan "kebencian yang sempit."

AS merupakan rumah bagi sekitar 700.000 warga penganut Sikh, yang sebagian besar keturunan India. Kaum pria dewasa Sikh selalu memakai turban dan berjenggot, tradisi yang sudah berlangsung lebih dari 500 tahun.

Namun, penampilan mereka itulah yang justru menjadi "kebencian yang salah sasaran" oleh segelintir orang Amerika. "Penampilan kami dianggap mirip Osama bin Laden atau mereka yang berada di Afganistan," kata Suminder Sodhi, yang temannya menjadi salah satu korban penembakan di Arizona. "Namun kami berbeda dari mereka," kata Sodhi seperti dikutip CNN.

Selain menjadi korban kekerasan, umat Sikh di AS juga jadi sasaran diskriminasi di tempat kerja dan penindasan di sekolah sejak Tragedi 9/11. Menurut lembaga The Sikh Coalition kepada Reuters, klaim itu berdasarkan dari ribuan keluhan dan permohonan bantuan dari para umat.(np) 

SBY Salahkan Pemberitaan Media Soal Rohingya


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa memberikan pernyataan pers terkait masalah etnis Rohingya di kediaman pribadi, Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat, (4/8). Presiden mengatakan pemerintah Indonesia baik secara bilateral, multilateral serta regional terus aktif menjalin kerjasama dan diplomasi membahas pemecahan permasalahan tentang konflik yang terjadi kepada etnis Rohingya di Myanmar. ANTARA/Widodo S. Jusuf

JOJO FRAMEWORK, Bogor-- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membantah berita yang beredar di media massa belakangan ini bahwa pemerintah RI tak berbuat apa-apa atas kekerasan yang dialami etnis muslim Rohingya, di Myanmar.


"Saya menyimak komentar di sejumlah media massa yang menggambarkan pemerintah diam, presiden diam, padahal Presiden Indonesia sekarang sebagai Ketua ASEAN," kata dia di kediamannya, Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat, Sabtu petang, 4 Agustus 2012.

Menurut SBY, ada dua hal yang salah dalam pemberitaan yang dimuat di sejumlah media massa tersebut. "Pemerintah tidak diam, pemerintah sedang terus bekerja, dan Ketua ASEAN bukan Presiden Indonesia tapi Perdana Menteri Kamboja," kilah Yudhoyono.

Yudhoyono mengaku telah mengetahui keprihatinan masyarakat Indonesia atas kekerasan yang menimpa etnis muslim Rohingya di Myanmar. Menurutnya, pemerintah juga memiliki keprihatinan serupa dengan masyarakat.

"Bukan hanya prihatin, tapi pemerintah telah, sedang dan terus melakukan upaya, baik itu diplomasi maupun upaya lain yang berkaitan dengan isu kemanusiaan atas etnis Rohingya yand ada di Myanmar tersebut," ujar SBY.

Ia menjelaskan, inti permasalahan etnis di Myanmar tersebut adalah konflik komunal dan horizontal antara etnis Rohingya dengan etnis Rakhai. Konflik jenis ini sama seperti yang pernah terjadi di Poso dan Ambon beberapa waktu silam. "Kebetulan etnis Rohingya itu beragama Islam, sedangkan Rakhai beragama Buddha."

Sebenarnya, SBY melanjutkan, etnis Rohingya berasal dari Bangladesh. "Meski sudah sampai tingkat empat generasi keberadaan etnis Rohingya di Myanmar, tetapi memang kebijakan dasar pemerintah Myanmar belum mengakui mereka sebagai salah satu dari 135 etnis yang ada di negeri itu," ucapnya.

Menurut Yudhoyono, intensitas konflik antara kedua etnis pada Mei dan Juni lalu telah mengakibatkan 77 orang meninggal dunia. "Bukan seperti diberitakan yang mencapai ribuan orang," kata dia.

Selain korban jiwa, konflik itu juga mengakibatkan 109 orang luka-luka, 5000 rumah rusak atau terbakar, serta 17 masjid dan 15 monastries rusak. "Ada isu kemanusiaan setelah terjadinya konflik yang berskala relatif tinggi," ujar SBY. "Sekarang tercatat pengungsi Rohingya dari 28 ribu meningkat menjadi 53 ribu, sedangkan pengungsi Rakhai 24 ribu."

SBY mengakui adanya anggapan bahwa penanganan pengungsi Rakhai oleh pemerintah Myanmar lebih baik. Sebaliknya, etnis Rakhai menganggap penanganan etnis Rohingya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa lebih baik. "Ada kecemburuan penanganan kedua komunitas itu. Tapi sejauh ini tak ada indikasi genosida."

Menurut dia, satu hal yang perlu diketahui rakyat Indonesia adalah pemerintah Bangladesh memilih tidak ikut campur dalam penanganan konflik tersebut. Meski etnis Rohingya nyatanya berasal dari negara tersebut. "(Bangladesh) tidak membantu etnis Rohingya. Bahkan ketika terjadi clash, perbatasan ditutup," kata Yudhoyono.

PRIHANDOKO

Ada Empat Indikator Uji Kompetensi Guru

JOJO FRAMEWORK, Jakarta --Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyatakan perlu melakukan uji kompetensi terhadap guru untuk mendapatkan sertifikasi. Uji kompetensi merupakan bagian dari pengakuan terhadap profesi guru yang profesional.

"Ada 4 kompetensinya yaitu kompetensi akademik, kompetesi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesinya," jelas Nuh di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senin 16 Januari 2012.

Dijelaskan, uji kompetensi merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui seberapa kompeten seseorang terhadap profesinya. Namun, guru yang telah memiliki sertifikasi tidak perlu diuji kembali. "Guru itu sebagai profesi, di undang-undangnya sudah dinyatakan seperti itu," tegasnya.

Mendikbud mengatakan, uji kompetensi tidak akan melampaui batas kemampuan guru. "Kalau guru SD ya yang diuji materi SD, tidak mungkin guru SD diuji materi perguruan tinggi," ujarnya. Oleh karena ia meminta para guru tidak khawatir.

"Kita ini ingin guru yang baru-baru ini kompeten dan harus kita pastikan," jelasnya. Sangat disayangkan jika anak-anak bangsa diajar oleh orang-orang yang tidak jelas kompetensinya. "Maka itu kita siapkan untuk ke depannya," tegasnya.

AFRILIA SURYANIS
 
Support : Copyright © 2011. detikplus - All Rights Reserved
Modified like Detik.com by Detikplus Network™
Entertainment Blogs